Selasa, 22 Maret 2011

PERBEDAAN ANTARA SUKU DAYAK DAN SUKU BADUY

PERBEDAAN ANTARA SUKU DAYAK DAN SUKU BADUY


Etnis-etnis berasal dari Indonesia yang terpisah secara geografis dan adat istiadat yang berbeda, mempunyai cara dalam mengembangkan pengalaman psikologis masing-masing yang akhirnya menghasilkan identitas etnik masing-masing.


SUKU BADUY
orang Baduy/Badui adalah suatu kelompok masyarakat adat Sunda di wilayahPegunungan Kendeng, Kabupaten Lebak, Banten. Populasi mereka sekitar 5.000 hingga 8.000 orang, dan mereka merupakan salah satu suku yang menerapkan isolasi dari dunia luar. Selain itu mereka juga memiliki keyakinantabu untuk difoto. Baduy merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawiyang merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut diri sebagai urang Kanekes atau "orang Kanekes" sesuai dengan nama wilayah mereka.

Kelompok masyarakat
Orang Kanekes masih memiliki hubungan sejarah dengan orang Sunda. Penampilan fisik dan bahasa mereka mirip dengan orang-orang Sunda pada umumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kepercayaan dan cara hidup mereka. Orang Kanekes menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk Islam.
Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu tangtu, panamping, dan dangka (Permana, 2001).
Kelompok tangtu adalah kelompok yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy Dalam), yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik. Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat kepala putih. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing (non WNI)
Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes. Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka.
Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Kanekes Dalam antara lain:
Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana transportasi
Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki
Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali rumah sang Pu'un atau ketua adat)
Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi)
Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan menggunakan pakaian modern.

Kelompok masyarakat kedua yang disebut panamping adalah mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh, Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Kanekes Luar berciri khas mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam.
Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes Luar:
Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.
Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam
Menikah dengan anggota Kanekes Luar

Pemerintahan
Masyarakat Kanekes mengenal dua sistem pemerintahan, yaitu sistem nasional, yang mengikuti aturan negara Indonesia, dan sistem adat yang mengikuti adat istiadat yang dipercaya masyarakat. Kedua sistem tersebut digabung atau diakulturasikan sedemikian rupa sehingga tidak terjadi benturan. Secara nasional, penduduk Kanekes dipimpin oleh kepala desa yang disebut sebagai jaro pamarentah, yang ada di bawah camat, sedangkan secara adat tunduk pada pimpinan adat Kanekes yang tertinggi, yaitu "Pu'un". Pemimpin adat tertinggi dalam masyarakat Kanekes adalah "Pu'un" yang ada di tiga kampung tangtu. Jabatan tersebut berlangsung turun-temurun, namun tidak otomatis dari bapak ke anak, melainkan dapat juga kerabat lainnya. Jangka waktu jabatan Pu'un tidak ditentukan, hanya berdasarkan pada kemampuan seseorang memegang jabatan tersebut.

Mata Pencaharian
Sebagaimana yang telah terjadi selama ratusan tahun, maka mata pencaharian utama masyarakat Kanekes adalah bertani padi huma. Selain itu mereka juga mendapatkan penghasilan tambahan dari menjual buah-buahan yang mereka dapatkan di hutan seperti durian dan asam keranji, serta madu hutan.

Interaksi Dengan Mayarakat Luar
Masyarakat Kanekes yang sampai sekarang ini ketat mengikuti adat-istiadat bukan merupakan masyarakat terasing, terpencil, ataupun masyarakat yang terisolasi dari perkembangan dunia luar. Berdirinya Kesultanan Banten yang secara otomatis memasukkan Kanekes ke dalam wilayah kekuasaannya pun tidak lepas dari kesadaran mereka. Sebagai tanda kepatuhan/pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara rutin melaksanakan seba ke Kesultanan Banten (Garna, 1993). Sampai sekarang, upacara seba tersebut terus dilangsungkan setahun sekali, berupa menghantar hasil bumi (padi, palawija, buah-buahan) kepada Gubernur Banten (sebelumnya ke Gubernur Jawa Barat), melalui bupati Kabupaten Lebak. Di bidang pertanian, penduduk Kanekes Luar berinteraksi erat dengan masyarakat luar, misalnya dalam sewa-menyewa tanah, dan tenaga buruh.
Perdagangan yang pada waktu yang lampau dilakukan secara barter, sekarang ini telah mempergunakan mata uang rupiah biasa. Orang Kanekes menjual hasil buah-buahan, madu, dan gula kawung/aren melalui para tengkulak. Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger.
Pada saat ini orang luar yang mengunjungi wilayah Kanekes semakin meningkat sampai dengan ratusan orang per kali kunjungan, biasanya merupakan remaja dari sekolah, mahasiswa, dan juga para pengunjung dewasa lainnya. Mereka menerima para pengunjung tersebut, bahkan untuk menginap satu malam, dengan ketentuan bahwa pengunjung menuruti adat-istiadat yang berlaku di sana. Aturan adat tersebut antara lain tidak boleh berfoto di wilayah Kanekes Dalam, tidak menggunakan sabun atau odol di sungai. Namun demikian, wilayah Kanekes tetap terlarang bagi orang asing (non-WNI). Beberapa wartawan asing yang mencoba masuk sampai sekarang selalu ditolak masuk.




SUKU DAYAK
Dayak atau Daya adalah kumpulan berbagai subetnis Austronesia yang dianggap sebagai penduduk asli yang mendiami Pulau Kalimantan, lebih tepat lagi adalah yang memiliki budaya sungai dimasa sekarang yaitu setelah berkembangnya agama Islam di Borneo. Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

Asal Mula
Secara umum seluruh penduduk dikepulauan nusantara disebut-sebut berasal dari China selatan, demikian juga halnya dengan Bangsa Dayak. Tentang asal mula bangsa Dayak, banyak teori yang diterima adalah teori imigrasi bangsa China dari Provinsi Yunnan di Cina Selatan. Penduduk Yunan berimigrasi besar-besaran (dalam kelompok kecil) di perkirakan pada tahun 3000-1500 SM (sebelum masehi). Sebagian dari mereka mengembara ke Tumasik dan semenanjung Melayu, sebelum ke wilayah Indonesia. Sebagian lainnya melewati Hainan, Taiwan dan Filipina.

Upacara Tiwah
Upacara Tiwah merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.
Upacara Tiwah bagi Suku Dayak sangatlah sakral, pada acara Tiwah ini sebelum tulang-tulang orang yang sudah mati tersebut di antar dan diletakkan ke tempatnya (sandung), banyak sekali acara-acara ritual, tarian, suara gong maupun hiburan lain. Sampai akhirnya tulang-tulang tersebut di letakkan di tempatnya (Sandung).

Seni Tari Dayak
Tari Gantar
2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang
3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong
4. Tari Kancet Lasan
5.Tari Leleng


Totok Bakakak (kode) yang umum dimengerti Sukubangsa Dayak

A. Mengirim tombak yang telah di ikat rotan merah (telah dijernang) berarti menyatakan perang, dalam bahasa Dayak Ngaju “Asang”.
B. Mengirim sirih dan pinang berarti si pengirim hendak melamar salah seorang gadis yang ada dalam rumah yang dikirimi sirih dan pinang.
C. Mengirim seligi (salugi) berarti mohon bantuan, kampung dalam bahaya.
D. Mengirim tombak bunu (tombak yang mata tombaknya diberi kapur) berarti mohon bantuan sebesar mungkin karena bila tidak, seluruh suku akan mendapat bahaya.
E. Mengirim air dalam seruas bambu berarti ada keluarga yang telah mati tenggelam, harap lekas datang. Bila ada sanak keluarga yang meninggal karena tenggelam, pada saat mengabarkan berita duka kepada sanak keluarga, nama korban tidak disebutkan.
F. Daun sawang/jenjuang yang digaris dan digantung di depan rumah, hal ini menunjukan bahwa dilarang naik/memasuki rumah tersebut karena adanya pantangan adat.


Sistem Religi
Penduduk Dayak memiliki dasar kepercayaan Kaharingan. Istilah Kaharingan diambil dari kata Danum Kaharingan yang berarti air kehidupan. Orang Dayak percaya bahwa di dunia ini banyak terdapat roh-roh halus. Mereka percaya akan : Sangiang (roh yang tinggal di tanah dan udara) ; Timang (roh yang tinggal di batu keramat) ; Tondoi (roh yang tinggal di bunga) ; Kujang (roh yang tinggal di pohon) ; Longit (roh yang tinggal di mandau-mandau). Roh nenek moyang Suku Dayak sangat berpengaruh pada kehidupan.
Beberapa istilah :
roh nenek moyang = Liu
dunia roh = Ewu Liu (negeri kaya raya)
Dewa tertinggi = Ranying

Proses bagi yang meninggal
Upacara pembakaran mayat :
- Tiwah : Ngaju
- Ijambe : Ma ‘anyan
- Daro : Ot Danum
Peti mayat disebut lesung, yang merupakan kuburan sementara.
Sandung / tambak : tempat untuk menyimpan tengkorak yang tidak dibakar dan abu yang berasal dari yang dibakar.
Sistem Kekerabatan
Mendasarkan pada prinsip ambilineal. Perkawinan merupakan hal yang penting dalam kehidupan orang Dayak (sebenarnya semua orang juga pengen nikah kan?hehehe).
Perkawinan yang dilarang adalah :
1. Inces / Salahoroi : anak dengan orangtua (perkawinan yang sangat memalukan)
2. Patri parallel – cousin
3. Perkawinan antara generasi-generasi yang berbeda (contoh : tante + ponakan)
Beberapa istilah :
Hakumbang Auch : uang lamaran
Hantuen : dua alam
Palaku : mas kawin
Ijari : kawin lari

Dasar hukum adat yaitu : denda (berupa benda material dan sesajian binatang untuk Para Dewa, tujuannya untuk mengembalikan ketenangan masyarakat), dan diisolasikan dari kehidupan masyarakat (dikucilkan).





















Referensi:
http://satchafunkilus-distortion.blogspot.com/2008/12/sistem-kebudayaan-suku-dayak.html
http://thinkquantum.wordpress.com/2009/11/01/adat-istiadat-suku-dayak/

Asupan Gizi dan Nutrisi Makanan untuk Bayi

Asupan Gizi dan Nutrisi Makanan untuk Bayi

Protein
Sang anak dan ibu memerlukan banyak protein sebagai nutrisi penunjang pertumbuhan jaringan. Ibu mengkonsumsi 60 gram protein sehari, yaitu 20-36% lebih tinggi dari kebutuhan normal. Beberapa sumber protein hewani yang bisa dikonsumsi adalah ikan, seafood, unggas, daging sapi, hati, dan telur. Sedangkan untuk sumber protein nabati adalah tahu, tempe, kacang polong, dan kacang-kacangan.

Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Lemak juga menghasilkan energi, dan menghemat protein untuk dimanfaatkan dalam fungsi-fungsi pertumbuhan.
Makanan yang tinggi lemak antara lain daging berlemak, susu, keju, mentega, margarin, dan minyak.

Karbohidrat
Karbohidrat dan serat adalah salah satu sumber energi penting. Bahan makanan sumber karbohidrat antara lain nasi, roti, sereal, gandum, dan pasta.
Serat sangat penting, terutama bagi wanita hamil yang sering mengalami konstipasi. Makanan berserat tinggi seperti misalnya padi-padian, buah segar, dan sayuran segar bisa mengatasi kesulitan buang air besar (konstipasi) tersebut.

Vitamin
Seorang wanita hamil memiliki kebutuhan vitamin dan mineral lebih tinggi dari biasanya. Buah-buahan dan sayuran memberikan berbagai vitamin dan mineral lebih banyak dibanding makanan lain. Buah dan sayuran lain yang juga penting untuk dikonsumsi adalah apel, pir, anggur, pisang, nanas, beri, jambu, mangga, pepaya, kurma, melon, wortel, bit, tomat, dan kembang kol. Konsumsi buah dan sayuran segar lebih disarankan dibanding buah/sayuran kaleng, karena jumlah gizinya yang lebih banyak serta tidak mengandung tambahan gula, garam dan lemak.







Kasus

Dari observasi yang saya lakukan kepada Danu tentang asupan(makanan) apa saja yang diberikan oleh ibu nya. Diperoleh data sebagai berikut : pada bulan pertama sampai umur dua tahun diberikan ASI ekslusif oleh ibunya. Memasukki bulan ketiga digabungkan dengan makanan pengganti seperti sereal untuk bayi. Pada bulan ke enam diberikkan buah seperti pisang. Lalu pada bulan kesembilan diberikkan makan seperti bubur tim berupa campuran nasi dan hati ayam yang diblender bersamaan.














Referensi : http://www.wyethindonesia.com/$$Asupan%20Nutrisi.html?menu_id=53&menu_item_id=5

Sabtu, 12 Maret 2011

MATEMATIKA DARI SEGI ILMU PSIKOLOGI

MATEMATIKA DARI SEGI ILMU PSIKOLOGI
Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia mengenai kejiwaan, perilaku, dan perkembangannya.

APLIKASI MATEMATIKA DALAM ILMU PSIKOLOGI
Matematika digunakan di seluruh dunia sebagai alat penting di berbagai bidang, termasuk ilmu alam, teknik, kedokteran/medis, dan ilmu sosial seperti ekonomi, dan psikologi. Seperti ilmu matematika dan psikologi. Secara umum definisi matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan penghitungan dan angka-angka numerik. Sedangkan, psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang manusia mengenai kejiwaan, perilaku, dan perkembangannya. Memang sulit untuk memahami bagai mana kedua ilmu tersebut di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Disini saya akan memberikan contoh dimana ilmu matematika bisa kita aplikasikan ke dalam ilmu psikologi. Dan ilmu matematika yang akan saya bahasa mengenai teori Himpunan.
Dalam matematika, himpunan adalah segala koleksi benda-benda tertentu yang dianggap sebagai satu kesatuan. Teori Himpunan, yang baru diciptakan pada akhir abad ke-19, sekarang merupakan bagian yang tersebar dalam pendidikan matematika yang mulai diperkenalkan bahkan sejak tingkat sekolah dasar. Teori ini merupakan bahasa untuk menjelaskan matematika modern. Teori himpunan dapat dianggap sebagai dasar yang membangun hampir semua aspek dari matematika dan merupakan sumber dari mana semua matematika diturunkan.

Dalam materi himpunan ini kita mengenal Diagram Venn. Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antara himpunan-himpunan. Sebagai bagian ilmu matematika, diagram Venn ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1880 oleh John Venn untuk menunjukkan hubungan sederhana dalam topik-topik di bidang logika, probabilitas, statistik, linguistik dan ilmu komputer.
Diagram Venn membantu penggambaran psikologis suatu himpunan/kelompok.
salah satu contoh hubungan matematika dan psikologi berikut, dalam kasus perkembangan anak. Dalam suatu keluarga pasti terjadi penggabungan kepribadian, mulai dari kepribadian yang berbeda antara ayah dan ibu, ayah dan anak, ibu dan anak, serta orang-orang disekeliling mereka. Seperti contoh di bawah ini :

Ada sepasang Pasutri yg berasal dari Solo yg tinggal di daerah Jakarta. Sang ibu bekerja di salah satu Universitas sebagai Dosen, sedangkan sang bapak berprofesi sebagai Polisi. Pasangan tersebut memiliki hoby yang sama dan menurun kepada anaknya dengan hoby yang sama. Namun jiwa profesi ibu sebagai dosen dan ayah sebagai Polisi sama sekali tidak menurun pada anaknya. Karena pergaulan yang tidak baik perilaku dan sifat anak tersebut menjadi buruk dan masuk kedalam lingkungan yang buruk
Kalau dilihat dari segi psikologis hoby anak tersebut berasal dari sifat keturunan ayah dan ibunya. Keahlian dan hobi orangtua ternyata menurun ke anaknya, atau disebut perkembangan secara nativistik. Karena pengaruh lingkungan Jakarta yang keras, anak tersebut masuk kedalam pergaulan bebas yang sangat membahayakan dirinya. Ini juga bsa disebabkan oleh faktor kurangnya perhatian dari keluarga. Hubungan kelurga yang baik sangat dibutuhkan untuk menjaga kepribadian anak, apa lagi dalam masa pubertas dan remajanya.
Dari cerita di atas kita dapat membuat Diagram Venn seperti dibawah ini :